Judul : Khutbah Jumat Sistematis
Penulis : Drs. H. Ahmad Yani
Tebal : 526 Halaman
Penerbit : Khairu Ummah
Cetakan : Kelima, 2020
Harga : Rp 120.000+ongkir.
Order : 0812-9021-953
Ketika persediaan buku hampir apalagi sudah habis, maka cetak ulang harus dilakukan, apalagi buku itu selalu dibutuhkan pembaca. Kalau di Indonesia jumlah masjid hampir satu juta, mestinya buku khutbah dicetak sebanyak itu. Masjid-masjid dan para khatib memilikinya, apalagi isi khutbahnya tidak basi seperti berita. Buku Khutbah Sistematis ini merupakan buku khutbah yang singkat, padat dan sistematis, selalu cocok dibahas untuk berbagai situasi dan kondisi.
Buku ini disusun dengan pembahasan ayat, hadits hingga perkataan para sahabat Nabi saw. Sebagaimana buku khutbah lain yang ditulis oleh Ust. Ahmad Yani, buku inipun disusun dengan poin-poin yang runtun sehingga mudah dipahami dan mudah pula untuk disampaikan lagi. Poin bahasannya ada yang tiga, empat hingga lima poin. Bisa dibahas untuk khutbah maksimal 20 menit, tapi bisa dijadikan bahan ceramah yang waktunya lebih banyak. Berikut daftar isi dan contoh khutbahnya.
DAFTAR ISI
KHUTBAH JUMAT SISTIMATIS
Kata Pengantar
Contoh Muqaddimah Khutbah Pertama.
Contoh Penutup Khutbah Pertama.
Daftar Isi
1. Tiga Amal Yang Utama.
2. Tiga Akhlak Yang Utama.
3.
Tiga Wasiat
Malaikat Jibril.
4.
Tiga Kepastian
5.
Tiga Simpanan
Terbaik
6.
Tiga Nasihat
7.
Tiga Hal Yang
Dibenci
8.
Tiga Sikap Hadapi
Musibah
9.
Tiga Orang Yang
Dekat Nabi
10. Tiga Bentuk Disiplin
11. Tiga Bentuk Waspada Pada Usia Tua.
12.
Tiga Perkara Agar
Hati Tidak Dengki
13.
Tiga Amal Di
Jalan Allah
14.
Tiga Maksud
Fitnah Lebih Kejam Dari Pembunuhan
15.
Tiga Warisan Nabi
16.
Tiga Sumpah Nabi
17.
Tiga Tahap Menuju
Kehancuran Umat
18.
Tiga Kisah Dari
Perjalanan Hijrah
19.
Tiga Penyesalan
Pemimpin
20.
Tiga Ciri Manusia
Utama
21.
Tiga Mengemis
Yang Dibolehkan
22.
Tiga Orang Yang
Dilaknat Allah dan Rasul (1)
23.
Tiga Orang Yang
Dilaknat Allah dan Rasul (2)
24.
Tiga Orang Yang
Dilaknat Allah dan Rasul (3)
25.
Tiga Orang Yang
Dilaknat Allah dan Rasul (4)
26.
Tiga Permohonan
Berlindung Kepada Allah (1)
27.
Tiga Permohonan
Berlindung Kepada Allah (2)
28.
Tiga Keuntungan
Ambisi Akhirat
29.
Empat Akibat Ambisi Dunia
30.
Empat Bentuk Setia Kepada Orang Kafir
31.
Empat Prinsip Hidup
32.
Empat Sikap Terhadap Kesalahan
33.
Empat Pesan Nabi
34.
Empat Keutamaan Menjaga Lisan
35.
Empat Kenikmatan Ibadah
36.
Empat Pengendalian Diri
37.
Empat Faktor Untuk Mendapat Petunjuk
38.
Empat Ciri Umat Terburuk
39.
Empat Keutamaan Haji
40.
Empat Orang Yang Celaka 1
41.
Empat Orang Yang Celaka 2
42.
Empat Orang Yang Celaka 3
43.
Empat Hal Yang Sedikit Terasa Banyak
44. Empat Keharusan Orang Tua Terhadap Anak
45. Empat Amal Yang Paling Sulit
46. Empat Wasiat Nabi
47. Empat Orang Yang Bahagia (1)
48. Empat Orang Yang Bahagia (2)
49. Empat Orang Yang Bahagia (3)
50. Empat Kriteria Generasi Cemerlang
51. Lima Sebab Manusia Menyesal (1)
52. Lima Sebab Manusia Menyesal (2)
53. Khutbah Idul Fitri: Empat Hakikat Taqwa.
54. Khutbah Idul Adha: Lima Kekuatan Umat
Contoh Khutbah Kedua
Doa.
Daftar Bacaan
CONTOH KHUTBAH
EMPAT PRINSIP HIDUP
Barangsiapa
merindukan surga, maka ia akan bersegera dalam melaksanakan kebaikan.
Barangsiapa takut siksa neraka, maka ia akan berhenti dari mengikuti hawa
nafsu. Barangsiapa meyakini datangnya kematian, maka ia tidak akan terlena
dengan kesenangan duniawi dan barangsiapa mengetahui bahwa dunia adalah negeri
cobaan, maka semua musibah yang menimpanya akan terasa ringan
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan
dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS Ali Imran [3]:133).
Disamping
itu, merindukan surga kita tunjukkan tidak hanya dalam bentuk keshalehan secara
pribadi tapi juga berusaha agar orang lain bisa menunjukkan keshalehan,
karenanya kitapun akan berjihad memperjuangkan tegaknya nilai-nilai Islam
meskipun harus dengan pengorbanan harta dan jiwa, ini merupakan bentuk jual
beli kepada Allah swt yang dibayar dengan surga, Allah swt berfirman:
إِنَّ
اللَّهَ اشْتَرَىٰ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ أَنْفُسَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ بِأَنَّ
لَهُمُ الْجَنَّةَ ۚ
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَيَقْتُلُونَ وَيُقْتَلُونَ ۖ وَعْدًا عَلَيْهِ
حَقًّا فِي التَّوْرَاةِ وَاْلإِنْجِيلِ وَالْقُرْآنِ ۚ وَمَنْ أَوْفَىٰ
بِعَهْدِهِ مِنَ اللَّهِ ۚ
فَاسْتَبْشِرُوا بِبَيْعِكُمُ الَّذِي بَايَعْتُمْ بِهِ ۚ وَذَٰلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
Sesungguhnya
Allah Telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu Telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang Telah kamu lakukan
itu, dan Itulah kemenangan yang besar. (QS At Taubah [9]:111).
Kedua
yang merupakan
prinsip hidup seorang muslim adalah takut neraka. Rasa takut
juga bisa tumbuh dalam jiwa manakala kita menyadari betapa siksa dan azab Allah
di akhirat tidak dapat kita bayangkan dahsyatnya sebagaimana kita juga tidak
bisa membayangkan nikmatnya surga, dalam salah satu hadits Qudsi Allah swt berfirman
yang disabdakan oleh Rasulullah saw:
Aku
menyiapkan untuk hamba-hamba-Ku yang shaleh apa-apa yang belum pernah dilihat
oleh mata, didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas dalam benak manusia
(HR. Bukhari Muslim).
نَارُكُمْ
هَذِهِ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِيْنَ جُزْأً مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ لِكُلِّ جُزْءٍ
مِنْهَا حَرُّهَا
Apimu
yang kamu semua menyalakannya di dunia ini adalah satu bagian dari tujuh puluh
bagian dari panasnya neraka jahannam. Setiap bagian sama suhu panasnya dengan
api di dunia ini (HR. Bukhari, Muslim
dan Tirmidzi).
Manakala kita sudah memiliki rasa
takut terhadap neraka, maka kita tidak ingin memasukinya sehingga segala yang
bisa menjadi sebab seseorang dimasukkan ke dalam neraka akan kita hindari dalam
kehidupan ini. Inilah yang membuat kita akan terus mengendalikan hawa nafsu
agar segala keinginan kita penuhi sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah swt.
Kaum Muslimin Yang Berbahagia.
Hai orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran
[3]:102).
Bertaqwalah kamu kepada Allah dimana saja kamu berada dan
ikutilah kejelekan dengan kebaikan, maka ia dapat menghapusnya dan pergaulilah
manusia dengan akhlak yang baik (HR. Thabrani)
Keempat
yang menjadi
prinsip hidup yang selalu kita perhatikan adalah menyadari bahwa dunia adalah tempat
cobaan, baik cobaan itu menyenangkan atau tidak menyenangkan bila kita tinjau
dari sisi duniawi, Allah swt berfirman:
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan
mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang
sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan (QS Al Anbiya
[21]:35).
Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “kami beriman”,
sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan
sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta (QS Al Ankabut [29]:2-3).
Manakala kita sudah menyadari bahwa
kehidupan di dunia memang tempat cobaan, maka bila musibah terjadi pada diri
kita yang merupakan salah satu bentuk cobaan, maka kita tidak akan menganggap
musibah itu sebagai sesuatu yang amat berat.
Demikian khutbah Jumat kita pada hari ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, amien.
Tidak ada komentar: