Masa muda merupakan masa
sempurnanya pertumbuhan fisik dan kekuatan seorang manusia. Maka ini merupakan
nikmat besar dari Allah Ta’ala yang seharusnya dimanfaatkan dengan
sebaik-sebaiknya untuk amal kebaikan guna meraih ridha Allah Ta’ala. Dan
sebagimana nikmat-nikmat besar lainnya dalam diri manusia, nikmat inipun
nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Ta’ala. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan bergesar kaki
seorang manusia dari sisi Allah, pada hari kiamat (nanti), sampai dia ditanya
(dimintai pertanggungjawaban) tentang lima (perkara): tentang umurnya untuk apa
dihabiskannya, masa mudanya digunakan untuk apa, hartanya dari mana diperoleh dan ke mana
dibelanjakan, serta bagaimana di mengamalkan ilmunya” [HR At
Tirmidzi]
Akan tetapi bersamaan dengan itu, masa muda adalah
masa yang penuh dengan godaan untuk memperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda
yang sedang dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami
gejolak dalam pikiran maupun jiwanya, yang ini sering menyebabkan dia mengalami
keguncangan dalam hidup dan berusaha sekuat tenaga untuk melepaskan diri dari
berbagai masalah tersebut. Oleh karena itulah, banyak ayat al-Qur’an
dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
yang menghasung kita untuk membina dan mengarahkan para pemuda kepada kebaikan.
Karena jika mereka baik maka umat ini akan memiliki masa depan yang cerah, dan
generasi tua akan digantikan dengan generasi muda yang shaleh, insya Allah. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :“Ada tujuh golongan manusia yang akan
dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan
(sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah
(ketaatan) kepada Allah …”[HR Bukhari dan Muslim] Hadits yang agung ini
menunjukkan betapa besarnya perhatian Islam terhadap hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi
seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda
yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadits ini.
Syaikh Salim al-Hilali berkata:
“(Hadits ini menunjukkan) keutamaan pemuda yang tumbuh dalam dalam ketaatan kepada
Allah, sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan
Dalam hadits lain Rasulullah bersabda :Sesungguhnya
Allah Ta’ala benar-benar kagum
terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah” [HR Ahmad Dan At Tabrani] Artinya: pemuda yang
tidak memperturut-kan hawa nafsunya, dengan dia membiasa-kan dirinya melakukan
kebaikan dan ber-usaha keras menjauhi keburukan
Inilah sosok pemuda muslim yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan
pandai mensyukuri nikmat besar yang Allah Ta’ala anugrahkan kepadanya,
serta mampu berjuang me-nundukkan hawa nafsunya pada saat-saat tarikan nafsu
sedang kuat-kuatnya menjerat seorang manusia. Ini tentu merupakan hal yang
sangat sulit dan berat, maka wajar jika kemudian Allah Ta’ala memberikan
balasan pahala dan keutamaan besar baginya. .
Tidak ada komentar: